Doa ajaib untuk segala penyakit

Di sebut ajaib karna menggunakan metode yang tidak seperti biasanya, dan termasuk yang terbaru dan terkusus segala masalah penyakit.

Jika biasanya satu doa, satu cara dan satu jenis penyakit saja, jadi dengan cara kami ini satu doa bisa untuk berbagai masalah, penyakit fisik atau penyakit non fisik.

Tentunya pasti sesuai ajaran yg benar, tanpa syirik, tanpa ribet, tanpa bertentangan dengan Agama dan larangan larangan.

Tentang tata caranya sebagai berikut:

Apabila mengalami sakit, dan ingin lekas sembuh, setiap akan tidur, duduk atau berbaring baca doa berikut:

"Bismillahirrahmanirrakhiim Yaa Allah Yaa Tuhanku, sembuhkan dan hilangkan penyakit ini dari tubuhku"

Setelah berdoa, tiupkan ke telapak tangan dan usap usapkan ke bagian yang sakit.

Cukup demikian cara dan doanya, yang wajib di ketahui dan di fahami adalah benar benar memohon dengan tulus, kosentrasi dan yakin pada Allah Swt.

Tanpa keyakinan maka tidak ada keterkabulan............

Biasanya, apabila terkabul akan mimpi yang ada kaitanya dengan penyakit tersebut, dan pagi harinya badan langsung terasa sehat.

Ayat ruqyah umum

Ayat ayat Ruqyah berikut adalah yang umum di baca, dan memiliki fadilah secara umum pula seperti:

Gangguan Jin
Melebur penyakit
Melebur segala macam sihir, santet, teluh, tenung, pelet dll
Untuk mengobati Ain
Membentengi diri dari gangguan jin
Menetralisir tempat angker
Mengusir segala gangguan ghaib dll
Bahkan dapat pula untuk membinasakan Jin

Sangat baik jika dijadikan Amalan atau bacaan setiap hari, selain sebagai benteng diri juga tentunya memiliki fadilah Amal yang dapat kita peroleh di Ahirat kelak.

Berikut bacaan secara umum, sangat baik jika setiap ayat di ulang ulang sebanyak 3X, sebab tidak semua jin bisa mempan, namun tentunya Jin tidak bisa menirukan atau mengalahkan orang yang menahan nafas, dan selain itu ketika membaca sambil menahan nafas dapat mengisi tenaga dalam secara alami yang fungsinya sebagai benteng diri, sedangkan tenaga yang tersimpan tersebut dapat di manfaatkan sebagai pendorong doa dan fadilah sebuah amalan juga mengampuhkan bacaan Ruqyah apabila ayat ayat di bawah di gunakan untuk meruqyah oranglain.

Berikut bacaanya:

Surat Alfatihah

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
bismillaahir-rohmaanir-rohiim
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."
(QS. Al-Fatihah 1: Ayat 1)

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ۙ 

al-hamdu lillaahi robbil-'aalamiin
"Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam."
(QS. Al-Fatihah 1: Ayat 2)

الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ۙ 

ar-rohmaanir-rohiim
"Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang."
(QS. Al-Fatihah 1: Ayat 3)
Allah SWT berfirman:

مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ ۗ 

maaliki yaumid-diin
"Pemilik hari pembalasan."
(QS. Al-Fatihah 1: Ayat 4)

اِيَّا كَ نَعْبُدُ وَاِ يَّا كَ نَسْتَعِيْنُ ۗ 

iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin
"Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan."
(QS. Al-Fatihah 1: Ayat 5)

اِهْدِنَا الصِّرَا طَ الْمُسْتَقِيْمَ ۙ 

ihdinash-shiroothol-mustaqiim
"Tunjukilah kami jalan yang lurus,"
(QS. Al-Fatihah 1: Ayat 6)

صِرَا طَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّآ لِّيْنَ

shiroothollaziina an'amta 'alaihim ghoiril-maghdhuubi 'alaihim wa ladh-dhooolliin
"(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."
(QS. Al-Fatihah 1: Ayat 7)

Surat Al Ikhlas
Surat Al Falaq
Surat An Naas

Albaqarah 1-5

الٓمّٓ ۚ 
alif laaam miiim
"Alif Lam Mim."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 1)

ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ  ۛ  فِيْهِ  ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَ ۙ 
zaalikal-kitaabu laa roiba fiih, hudal lil-muttaqiin
"Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,"
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 2)

الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِا لْغَيْبِ وَ يُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۙ 
allaziina yu`minuuna bil-ghoibi wa yuqiimuunash-sholaata wa mimmaa rozaqnaahum yunfiquun
"(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan sholat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka,"
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 3)

وَا لَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَاۤ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَاۤ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ ۚ وَبِا لْاٰ خِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَ ۗ 
wallaziina yu`minuuna bimaaa unzila ilaika wa maaa unzila ming qoblik, wa bil-aakhiroti hum yuuqinuun
"dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 4)

اُولٰٓئِكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ ۙ وَاُ ولٰٓئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
ulaaa`ika 'alaa hudam mir robbihim wa ulaaa`ika humul-muflihuun
"Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 5)


Albaqarah 102 - 103

 وَا تَّبَعُوْا مَا تَتْلُوا الشَّيٰطِيْنُ عَلٰى مُلْكِ سُلَيْمٰنَ ۚ وَمَا کَفَرَ سُلَيْمٰنُ وَلٰـكِنَّ الشَّيٰـطِيْنَ كَفَرُوْا يُعَلِّمُوْنَ النَّا سَ السِّحْرَ وَمَاۤ اُنْزِلَ عَلَى الْمَلَـکَيْنِ بِبَا بِلَ هَا رُوْتَ وَمَا رُوْتَ ۗ وَمَا يُعَلِّمٰنِ مِنْ اَحَدٍ حَتّٰى يَقُوْلَاۤ اِنَّمَا نَحْنُ فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ ۗ فَيَتَعَلَّمُوْنَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُوْنَ بِهٖ بَيْنَ الْمَرْءِ وَ زَوْجِهٖ ۗ وَمَا هُمْ بِضَآ رِّيْنَ بِهٖ مِنْ اَحَدٍ اِلَّا بِاِ ذْنِ اللّٰهِ ۗ وَيَتَعَلَّمُوْنَ مَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ ۗ وَلَقَدْ عَلِمُوْا لَمَنِ اشْتَرٰٮهُ مَا لَهٗ فِى الْاٰ خِرَةِ مِنْ خَلَا قٍ ۗ وَلَبِئْسَ مَا شَرَوْا بِهٖۤ اَنْفُسَهُمْ ۗ لَوْ کَانُوْا يَعْلَمُوْنَ

wattaba'uu maa tatlusy-syayaathiinu 'alaa mulki sulaimaan, wa maa kafaro sulaimaanu wa laakinnasy-syayaathiina kafaruu yu'allimuunan-naasas-sihro wa maaa unzila 'alal-malakaini bibaabila haaruuta wa maaruut, wa maa yu'allimaani min ahadin hattaa yaquulaaa innamaa nahnu fitnatun fa laa takfur, fa yata'allamuuna min-humaa maa yufarriquuna bihii bainal-mar'i wa zaujih, wa maa hum bidhooorriina bihii min ahadin illaa bi`iznillaah, wa yata'allamuuna maa yadhurruhum wa laa yanfa'uhum, wa laqod 'alimuu lamanisytaroohu maa lahuu fil-aakhiroti min kholaaq, wa labi`sa maa syarou bihiii anfusahum, lau kaanuu ya'lamuun

"Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa Kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kafir tetapi setan-setan itulah yang kafir, mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia, yaitu Harut dan Marut. Padahal, keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan, Sesungguhnya kami hanyalah cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kafir. Maka mereka mempelajari dari keduanya (malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami) dengan istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan sihirnya kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakakan dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Dan sungguh, mereka sudah tahu, barang siapa membeli (menggunakan sihir) itu, niscaya tidak akan mendapat keuntungan di akhirat. Dan sungguh, sangatlah buruk perbuatan mereka yang menjual dirinya dengan sihir, sekiranya mereka tahu."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 102)


 وَلَوْ اَنَّهُمْ اٰمَنُوْا وَا تَّقَوْا لَمَثُوْبَةٌ مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ خَيْرٌ ۗ لَوْ كَا نُوْا يَعْلَمُوْنَ
walau annahum aamanuu wattaqou lamasuubatum min 'indillaahi khoiir, lau kaanuu ya'lamuun

"Dan jika mereka beriman dan bertakwa, pahala dari Allah pasti lebih baik, sekiranya mereka tahu." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 103)

Albaqarah 284 - 286

 لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَ رْضِ ۗ وَاِ نْ تُبْدُوْا مَا فِيْۤ اَنْفُسِكُمْ اَوْ تُخْفُوْهُ يُحَا سِبْكُمْ بِهِ اللّٰهُ ۗ فَيَـغْفِرُ لِمَنْ يَّشَآءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَّشَآءُ ۗ وَا للّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

lillaahi maa fis-samaawaati wa maa fil-ardh, wa in tubduu maa fiii anfusikum au tukhfuuhu yuhaasibkum bihillaah, fa yaghfiru limay yasyaaa`u wa yu'azzibu may yasyaaa`, wallohu 'alaa kulli syai`ing qodiir.

"Milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu nyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu sembunyikan, niscaya Allah memperhitungkannya (tentang perbuatan itu) bagimu. Dia mengampuni siapa yang Dia kehendaki dan mengazab siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 284)


 اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَاۤ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَ الْمُؤْمِنُوْنَ ۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَمَلٰٓئِكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ ۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَا لُوْا سَمِعْنَا وَاَ طَعْنَا غُفْرَا نَكَ رَبَّنَا وَاِ لَيْكَ الْمَصِيْرُ

aamanar-rosuulu bimaaa unzila ilaihi mir robbihii wal-mu`minuun, kullun aamana billaahi wa malaaa`ikatihii wa kutubihii wa rusulih, laa nufarriqu baina ahadim mir rusulih, wa qooluu sami'naa wa atho'naa ghufroonaka robbanaa wa ilaikal-mashiir.

"Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya. Dan mereka berkata, Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 285)


 لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَاۤ اِنْ نَّسِيْنَاۤ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَاۤ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَا قَةَ لَنَا بِهٖ ۚ وَا عْفُ عَنَّا ۗ وَا غْفِرْ لَنَا ۗ وَا رْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰٮنَا فَا نْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ

laa yukallifullohu nafsan illaa wus'ahaa, lahaa maa kasabat wa 'alaihaa maktasabat, robbanaa laa tu`aakhiznaaa in nasiinaaa au akhtho`naa, robbanaa wa laa tahmil 'alainaaa ishrong kamaa hamaltahuu 'alallaziina ming qoblinaa, robbanaa wa laa tuhammilnaa maa laa thooqota lanaa bih, wa'fu 'annaa, waghfir lanaa, war-hamnaa, anta maulaanaa fanshurnaa 'alal-qoumil-kaafiriin.

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 286)

Al Imran 18 - 19

 شَهِدَ اللّٰهُ اَنَّهٗ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۙ وَا لْمَلٰٓئِكَةُ وَاُ ولُوا الْعِلْمِ قَآئِمًا بِۢا لْقِسْطِ ۗ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ ۗ 

syahidallohu annahuu laaa ilaaha illaa huwa wal-malaaa`ikatu wa ulul-'ilmi qooo`imam bil-qisth, laaa ilaaha illaa huwal-'aziizul-hakiim "Allah menyatakan bahwa tidak ada tuhan selain Dia; (demikian pula) para malaikat dan orang berilmu yang menegakkan keadilan, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana." (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 18)


 اِنَّ الدِّيْنَ عِنْدَ اللّٰهِ الْاِ سْلَا مُ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَآءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْ ۗ وَمَنْ يَّكْفُرْ بِاٰ يٰتِ اللّٰهِ فَاِ نَّ اللّٰهَ سَرِيْعُ الْحِسَا بِ

innad-diina 'indallohil-islaam, wa makhtalafallaziina uutul-kitaaba illaa mim ba'di maa jaaa`ahumul-'ilmu baghyam bainahum, wa may yakfur bi`aayaatillaahi fa innalloha sarii'ul-hisaab.

"Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barang siapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya." (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 19)

Al Araf 54

Allah SWT berfirman:

 اِنَّ رَبَّكُمُ اللّٰهُ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَ الْاَ رْضَ فِيْ سِتَّةِ اَيَّا مٍ ثُمَّ اسْتَوٰى عَلَى الْعَرْشِ ۗ يُغْشِى الَّيْلَ النَّهَا رَ يَطْلُبُهٗ حَثِيْثًا ۙ وَّا لشَّمْسَ وَا لْقَمَرَ وَا لنُّجُوْمَ مُسَخَّرٰتٍ بِۢاَمْرِهٖ ۗ اَ لَا لَـهُ الْخَـلْقُ وَا لْاَ مْرُ ۗ تَبٰرَكَ اللّٰهُ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ

inna robbakumullohullazii kholaqos-samaawaati wal-ardho fii sittati ayyaamin summastawaa 'alal-'arsy, yughsyil-lailan-nahaaro yathlubuhuu hasiisaw wasy-syamsa wal-qomaro wan-nujuuma musakhkhorootim bi`amrihiii alaa lahul-kholqu wal-amr, tabaarokallohu robbul-'aalamiin

"Sungguh, Tuhanmu (adalah) Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. (Dia ciptakan) matahari, bulan, dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hak-Nya. Maha Suci Allah, Tuhan seluruh alam." (QS. Al-A'raf 7: Ayat 54)


Al Araf 55 - 56


 اُدْعُوْا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَّخُفْيَةً ۗ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَ ۚ 

ud'uu robbakum tadhorru'aw wa khufyah, innahuu laa yuhibbul-mu'tadiin.

"Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." (QS. Al-A'raf 7: Ayat 55)

 وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَ رْضِ بَعْدَ اِصْلَا حِهَا وَا دْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًا ۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ

wa laa tufsiduu fil-ardhi ba'da ishlaahihaa wad'uuhu khoufaw wa thoma'aa, inna rohmatallohi qoriibum minal-muhsiniin.

"Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan." (QS. Al-A'raf 7: Ayat 56)

Al Araf 117 - 122

 وَاَ وْحَيْنَاۤ اِلٰى مُوْسٰۤى اَنْ اَلْقِ عَصَا كَ ۚ فَاِ ذَا هِيَ تَلْقَفُ مَا يَأْفِكُوْنَ ۚ 

wa auhainaaa ilaa muusaaa an alqi 'ashook, fa izaa hiya talqofu maa ya`fikuun.
"Dan Kami wahyukan kepada Musa, Lemparkanlah tongkatmu! Maka, tiba-tiba ia menelan (habis) segala kepalsuan mereka." (QS. Al-A'raf 7: Ayat 117)

 فَوَقَعَ الْحَـقُّ وَبَطَلَ مَا كَا نُوْا يَعْمَلُوْنَ ۚ 

fa waqo'al-haqqu wa bathola maa kaanuu ya'maluun.
"Maka terbuktilah kebenaran, dan segala yang mereka kerjakan jadi sia-sia." (QS. Al-A'raf 7: Ayat 118)

 فَغُلِبُوْا هُنَا لِكَ وَا نْقَلَبُوْا صٰغِرِيْنَ ۚ 

fa ghulibuu hunaalika wangqolabuu shooghiriin.
"Maka, mereka dikalahkan di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina." (QS. Al-A'raf 7: Ayat 119)

 وَ اُلْقِيَ السَّحَرَةُ سٰجِدِيْنَ ۙ 

wa ulqiyas-saharotu saajidiin.
"Dan para pesihir itu serta-merta menjatuhkan diri dengan bersujud," (QS. Al-A'raf 7: Ayat 120)


 قَا لُوْۤا اٰمَنَّا بِرَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ۙ 

qooluuu aamannaa birobbil-'aalamiin.
 "mereka berkata, Kami beriman kepada Tuhan seluruh alam," (QS. Al-A'raf 7: Ayat 121)

 رَبِّ مُوْسٰى وَهٰرُوْنَ

robbi muusaa wa haaruun
"(yaitu) Tuhannya Musa dan Harun." (QS. Al-A'raf 7: Ayat 122)

Yunus 81 - 82

 فَلَمَّاۤ اَلْقَوْا قَا لَ مُوْسٰى مَا جِئْتُمْ بِهِ ۙ السِّحْرُ ۗ اِنَّ اللّٰهَ سَيُبْطِلُهٗ  ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُصْلِحُ عَمَلَ الْمُفْسِدِيْنَ

fa lammaaa alqou qoola muusaa maa ji`tum bihis-sihr, innalloha sayubthiluh, innalloha laa yushlihu 'amalal-mufsidiin.
 "Setelah mereka melemparkan, Musa berkata, Apa yang kamu lakukan itu, itulah sihir, sesungguhnya Allah akan menampakkan kepalsuan sihir itu. Sungguh, Allah tidak akan membiarkan terus berlangsungnya pekerjaan orang yang berbuat kerusakan." (QS. Yunus 10: Ayat 81)


 وَيُحِقُّ اللّٰهُ الْحَـقَّ بِكَلِمٰتِهٖ وَلَوْ كَرِهَ الْمُجْرِمُوْنَ

wa yuhiqqullohul-haqqo bikalimaatihii walau karihal-mujrimuun.
"Dan Allah akan mengukuhkan yang benar dengan ketetapan-Nya walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukainya." (QS. Yunus 10: Ayat 82)

Surat taha 69

 وَاَ لْقِ مَا فِيْ يَمِيْنِكَ تَلْقَفْ مَا صَنَعُوْا ۗ اِنَّمَا صَنَعُوْا كَيْدُ سٰحِرٍ ۗ وَلَا يُفْلِحُ السّٰحِرُ حَيْثُ اَتٰى

wa alqi maa fii yamiinika talqof maa shona'uu, innamaa shona'uu kaidu saahir, wa laa yuflihus-saahiru haisu ataa.
"Dan lemparkan apa yang ada di tangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka buat. Apa yang mereka buat itu hanyalah tipu daya pesihir (belaka). Dan tidak akan menang pesihir itu, dari mana pun dia datang." (QS. Ta-Ha 20: Ayat 69)

Al Mukminun 115 - 118

 اَفَحَسِبْتُمْ اَنَّمَا خَلَقْنٰكُمْ عَبَثًا وَّاَنَّكُمْ اِلَيْنَا لَا تُرْجَعُوْنَ

a fa hasibtum annamaa kholaqnaakum 'abasaw wa annakum ilainaa laa turja'uun.
"Maka apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?" (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 115)

 فَتَعٰلَى اللّٰهُ الْمَلِكُ الْحَـقُّ ۚ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۚ رَبُّ الْعَرْشِ الْـكَرِيْمِ

fa ta'aalallohul-malikul-haqq, laaa ilaaha illaa huw, robbul-'arsyil-kariim.
"Maka Maha Tinggi Allah, Raja yang sebenarnya; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Tuhan (yang memiliki) 'Arsy yang mulia." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 116)

 وَمَنْ يَّدْعُ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ ۙ لَا بُرْهَا نَ لَهٗ بِهٖ ۙ فَاِ نَّمَا حِسَا بُهٗ عِنْدَ رَبِّهٖ ۗ اِنَّهٗ لَا يُفْلِحُ الْـكٰفِرُوْنَ

wa may yad'u ma'allohi ilaahan aakhoro laa bur-haana lahuu bihii fa innamaa hisaabuhuu 'inda robbih, innahuu laa yuflihul-kaafiruun.
"Dan barang siapa menyembah tuhan yang lain selain Allah, padahal tidak ada suatu bukti pun baginya tentang itu, maka perhitungannya hanya pada Tuhannya. Sungguh orang-orang kafir itu tidak akan beruntung." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 117)

 وَقُلْ رَّبِّ اغْفِرْ وَا رْحَمْ وَاَ نْتَ خَيْرُ الرّٰحِمِيْنَ

wa qur robbighfir war-ham wa anta khoirur-roohimiin.
"Dan katakanlah (Muhammad), Ya Tuhanku, berilah ampunan dan (berilah) rahmat, Engkaulah pemberi rahmat yang terbaik." (QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 118)


As Shaffat 1-10

 وَا لصّٰٓفّٰتِ صَفًّا ۙ 

wash-shoooffaati shoffaa
"Demi (rombongan malaikat) yang berbaris bersaf-saf," (QS. As-Saffat 37: Ayat 1)

 فَا لزّٰجِرٰتِ زَجْرًا ۙ 

faz-zaajirooti zajroo
"demi (rombongan) yang mencegah dengan sungguh-sungguh," (QS. As-Saffat 37: Ayat 2) 

 فَا لتّٰلِيٰتِ ذِكْرًا ۙ 

fat-taaliyaati zikroo.
"demi (rombongan) yang membacakan peringatan," (QS. As-Saffat 37: Ayat 3)

 اِنَّ اِلٰهَكُمْ لَوَا حِدٌ ۗ 

inna ilaahakum lawaahid.
"sungguh, Tuhanmu benar-benar Esa." (QS. As-Saffat 37: Ayat 4)

 رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَرَبُّ الْمَشَا رِقِ ۗ 

robbus-samaawaati wal-ardhi wa maa bainahumaa wa robbul-masyaariq.
"Tuhan langit dan bumi dan apa yang berada di antara keduanya dan Tuhan tempat-tempat terbitnya matahari." (QS. As-Saffat 37: Ayat 5)

 اِنَّا زَيَّنَّا السَّمَآءَ الدُّنْيَا بِزِيْنَةِ ٭ِلْكَوَا كِبِ ۙ 

innaa zayyannas-samaaa`ad-dun-yaa biziinatinil-kawaakib.
"Sesungguhnya Kami telah menghias langit dunia (yang terdekat), dengan hiasan bintang-bintang." (QS. As-Saffat 37: Ayat 6)

 وَحِفْظًا مِّنْ كُلِّ شَيْطٰنٍ مَّا رِدٍ ۚ 

wa hifzhom ming kulli syaithoonim maarid.
"Dan (Kami) telah menjaganya dari setiap setan yang durhaka," (QS. As-Saffat 37: Ayat 7)

 لَّا يَسَّمَّعُوْنَ اِلَى الْمَلَاِ الْاَ عْلٰى وَيُقْذَفُوْنَ مِنْ كُلِّ جَا نِبٍ ۖ 

laa yassamma'uuna ilal-mala`il-a'laa wa yuqzafuuna ming kulli jaanib.
"mereka (setan-setan itu) tidak dapat mendengar (pembicaraan) para malaikat dan mereka dilempari dari segala penjuru," (QS. As-Saffat 37: Ayat 8)

 دُحُوْرًا وَّلَهُمْ عَذَا بٌ وَّا صِبٌ ۙ 

duhuurow wa lahum 'azaabuw waashib,
"untuk mengusir mereka dan mereka akan mendapat azab yang kekal," (QS. As-Saffat 37: Ayat 9)

 اِلَّا مَنْ خَطِفَ الْخَطْفَةَ فَاَ تْبَعَهٗ شِهَا بٌ ثَا قِبٌ

illaa man khothifal-khothfata fa atba'ahuu syihaabun saaqib.
"kecuali (setan) yang mencuri (pembicaraan); maka ia dikejar oleh bintang yang menyala." (QS. As-Saffat 37: Ayat 10)

Al Ahqof 29 - 32

 وَاِ ذْ صَرَفْنَاۤ اِلَيْكَ نَفَرًا مِّنَ الْجِنِّ يَسْتَمِعُوْنَ الْقُرْاٰ نَ ۚ فَلَمَّا حَضَرُوْهُ قَا لُوْۤا اَنْصِتُوْا ۚ فَلَمَّا قُضِيَ وَلَّوْا اِلٰى قَوْمِهِمْ مُّنْذِرِيْنَ

wa iz shorofnaaa ilaika nafarom minal-jinni yastami'uunal-qur`aan, fa lammaa hadhoruuhu qooluuu anshituu, fa lammaa qudhiya wallau ilaa qoumihim munziriin.

"Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan kepadamu (Muhammad) serombongan jin yang mendengarkan (bacaan) Al-Qur'an, maka ketika mereka menghadiri (pembacaan)nya mereka berkata, Diamlah kamu! (untuk mendengarkannya). Maka ketika telah selesai, mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan." (QS. Al-Ahqaf 46: Ayat 29)

 قَا لُوْا يٰقَوْمَنَاۤ اِنَّا سَمِعْنَا كِتٰبًا اُنْزِلَ مِنْۢ بَعْدِ مُوْسٰى مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ يَهْدِيْۤ اِلَى الْحَقِّ وَاِ لٰى طَرِيْقٍ مُّسْتَقِيْمٍ

qooluu yaa qoumanaaa innaa sami'naa kitaaban unzila mim ba'di muusaa mushoddiqol limaa baina yadaihi yahdiii ilal-haqqi wa ilaa thoriiqim mustaqiim.

 "Mereka berkata, Wahai kaum kami! Sungguh, kami telah mendengarkan Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan setelah Musa, membenarkan (kitab-kitab) yang datang sebelumnya, membimbing kepada kebenaran, dan kepada jalan yang lurus." (QS. Al-Ahqaf 46: Ayat 30)

 يٰقَوْمَنَاۤ اَجِيْبُوْا دَا عِيَ اللّٰهِ وَاٰ مِنُوْا بِهٖ يَغْفِرْ لَـكُمْ مِّنْ ذُنُوْبِكُمْ وَيُجِرْكُمْ مِّنْ عَذَا بٍ اَ لِيْمٍ

yaa qoumanaaa ajiibuu daa'iyallohi wa aaminuu bihii yaghfir lakum min zunuubikum wa yujirkum min 'azaabin aliim.

"Wahai kaum kami! Terimalah (seruan) orang (Muhammad) yang menyeru kepada Allah. Dan berimanlah kepada-Nya, niscaya Dia akan mengampuni dosa-dosamu, dan melepaskan kamu dari azab yang pedih." (QS. Al-Ahqaf 46: Ayat 31)

 وَمَنْ لَّا يُجِبْ دَا عِيَ اللّٰهِ فَلَيْسَ بِمُعْجِزٍ فِى الْاَ رْضِ وَلَيْسَ لَهٗ مِنْ دُوْنِهٖۤ اَوْلِيَآءُ ۗ اُولٰٓئِكَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ

Wa mal laa yujib daa'iyallohi fa laisa bimu'jizin fil-ardhi wa laisa lahuu min duunihiii auliyaaa`, ulaaa`ika fii dholaalim mubiin.

"Dan barang siapa tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Allah (Muhammad) maka dia tidak akan dapat melepaskan diri dari siksaan Allah di bumi, padahal tidak ada pelindung baginya selain Allah. Mereka berada dalam kesesatan yang nyata." (QS. Al-Ahqaf 46: Ayat 32)

Ar Rahmaan 33 - 36

 يٰمَعْشَرَ الْجِنِّ وَا لْاِ نْسِ اِنِ اسْتَطَعْتُمْ اَنْ تَنْفُذُوْا مِنْ اَقْطَا رِ السَّمٰوٰتِ وَا لْاَ رْضِ فَا نْفُذُوْا ۗ لَا تَنْفُذُوْنَ اِلَّا بِسُلْطٰنٍ ۚ 

yaa ma'syarol-jinni wal-insi inistatho'tum an tanfuzuu min aqthooris-samaawaati wal-ardhi fanfuzuu, laa tanfuzuuna illaa bisulthoon

"Wahai golongan jin dan manusia! Jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah)." (QS. Ar-Rahman 55: Ayat 33)

 فَبِاَ يِّ اٰلَآ ءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ

fa bi`ayyi aalaaa`i robbikumaa tukazzibaan.
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS. Ar-Rahman 55: Ayat 34)

 يُرْسَلُ عَلَيْكُمَا شُوَا ظٌ مِّنْ نَّا رٍ ۙ وَّنُحَا سٌ فَلَا تَنْتَصِرٰنِ ۚ 

yursalu 'alaikumaa syuwaazhum min naariw wa nuhaasun fa laa tantashiroon.
"Kepada kamu (jin dan manusia), akan dikirim nyala api dan cairan tembaga (panas) sehingga kamu tidak dapat menyelamatkan diri (darinya)." (QS. Ar-Rahman 55: Ayat 35)

 فَبِاَ يِّ اٰلَآ ءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ

fa bi`ayyi aalaaa`i robbikumaa tukazzibaan.
"Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?" (QS. Ar-Rahman 55: Ayat 36)


Al Hasyr 21 - 24

 لَوْ اَنْزَلْنَا هٰذَا الْقُرْاٰ نَ عَلٰى جَبَلٍ لَّرَاَ يْتَهٗ خَا شِعًا مُّتَصَدِّعًا مِّنْ خَشْيَةِ اللّٰهِ ۗ وَتِلْكَ الْاَ مْثَا لُ نَضْرِبُهَا لِلنَّا سِ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُوْنَ

lau anzalnaa haazal-qur`aana 'alaa jabalil laro`aitahuu khoosyi'am mutashoddi'am min khosy-yatillaah, wa tilkal-amsaalu nadhribuhaa lin-naasi la'allahum yatafakkaruun.

"Sekiranya Kami turunkan Al-Qur'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah-belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia agar mereka berpikir." (QS. Al-Hasyr 59: Ayat 21)

 هُوَ اللّٰهُ الَّذِيْ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۚ عٰلِمُ الْغَيْبِ وَا لشَّهَا دَةِ ۚ هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ

huwallohullazii laaa ilaaha illaa huw, 'aalimul-ghoibi wasy-syahaadah, huwar-rohmaanur-rohiim.

"Dialah Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang." (QS. Al-Hasyr 59: Ayat 22)

 هُوَ اللّٰهُ الَّذِيْ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۚ اَلْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلٰمُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيْزُ الْجَـبَّا رُ الْمُتَكَبِّرُ ۗ سُبْحٰنَ اللّٰهِ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ

huwallohullazii laaa ilaaha illaa huw, al-malikul-qudduusus-salaamul-mu`minul-muhaiminul-'aziizul-jabbaarul-mutakabbir, sub-haanallohi 'ammaa yusyrikuun

"Dialah Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Maha Raja Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Menjaga Keamanan, Pemelihara Keselamatan, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan." (QS. Al-Hasyr 59: Ayat 23)

هُوَ اللّٰهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰىۗ يُسَبِّحُ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ

huwallāhul-khāliqul-bāri`ul-muṣawwiru lahul-asmā`ul-ḥusnā, yusabbiḥu lahụ mā fis-samāwāti wal-arḍ, wa huwal-'azīzul-ḥakīm.

Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.(QS. Al-Hasyr 59: Ayat 24)


Al Jin 1 - 9

 قُلْ اُوْحِيَ اِلَيَّ اَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِّنَ الْجِنِّ فَقَا لُوْۤا اِنَّا سَمِعْنَا قُرْاٰ نًا عَجَبًا ۙ 

qul uuhiya ilayya annahustama'a nafarum minal-jinni fa qooluuu innaa sami'naa qur`aanan 'ajabaa.

"Katakanlah (Muhammad), Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan (bacaan), lalu mereka berkata, Kami telah mendengarkan bacaan yang menakjubkan (Al-Qur'an)," (QS. Al-Jinn 72: Ayat 1)

 يَّهْدِيْۤ اِلَى الرُّشْدِ فَاٰ مَنَّا بِهٖ ۗ وَلَنْ نُّشْرِكَ بِرَبِّنَاۤ اَحَدًا ۙ 

yahdiii ilar-rusydi fa aamannaa bih, wa lan nusyrika birobbinaaa ahadaa.

"(yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan menyekutukan sesuatu pun dengan Tuhan kami," (QS. Al-Jinn 72: Ayat 2)

 وَّاَنَّهٗ تَعٰلٰى جَدُّ رَبِّنَا مَا اتَّخَذَ صَا حِبَةً وَّلَا وَلَدًا ۙ 

wa annahuu ta'aalaa jaddu robbinaa mattakhoza shoohibataw wa laa waladaa

"dan sesungguhnya Maha Tinggi keagungan Tuhan kami, Dia tidak beristri dan tidak beranak." (QS. Al-Jinn 72: Ayat 3)

 وَّ اَنَّهٗ كَا نَ يَقُوْلُ سَفِيْهُنَا عَلَى اللّٰهِ شَطَطًا ۙ 

wa annahuu kaana yaquulu safiihunaa 'alallohi syathothoo

"Dan sesungguhnya orang yang bodoh di antara kami dahulu selalu mengucapkan (perkataan) yang melampaui batas terhadap Allah," (QS. Al-Jinn 72: Ayat 4)

 وَّاَنَّا ظَنَنَّاۤ اَنْ لَّنْ تَقُوْلَ الْاِ نْسُ وَا لْجِنُّ عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا ۙ 

wa annaa zhonannaaa al lan taquulal-insu wal-jinnu 'alallohi kazibaa.

"dan sesungguhnya kami mengira, bahwa manusia dan jin itu tidak akan mengatakan perkataan yang dusta terhadap Allah," (QS. Al-Jinn 72: Ayat 5)

 وَّاَنَّهٗ كَا نَ رِجَا لٌ مِّنَ الْاِ نْسِ يَعُوْذُوْنَ بِرِجَا لٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَا دُوْهُمْ رَهَقًا ۙ 

wa annahuu kaana rijaalum minal-insi ya'uuzuuna birijaalim minal-jinni fa zaaduuhum rohaqoo

"dan sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari kalangan manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari jin, tetapi mereka (jin) menjadikan mereka (manusia) bertambah sesat." (QS. Al-Jinn 72: Ayat 6)

 وَّاَنَّهُمْ ظَنُّوْا كَمَا ظَنَنْتُمْ اَنْ لَّنْ يَّبْعَثَ اللّٰهُ اَحَدًا ۙ 

wa annahum zhonnuu kamaa zhonantum al lay yab'asallohu ahadaa.

"Dan sesungguhnya mereka (jin) mengira seperti kamu (orang musyrik Mekah) yang juga mengira bahwa Allah tidak akan membangkitkan kembali siapa pun (pada hari Kiamat)." (QS. Al-Jinn 72: Ayat 7)

 وَّاَنَّا لَمَسْنَا السَّمَآءَ فَوَجَدْنٰهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيْدًا وَّشُهُبًا ۙ 

wa annaa lamasnas-samaaa`a fa wajadnaahaa muli`at harosan syadiidaw wa syuhubaa.

"Dan sesungguhnya kami (jin) telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api," (QS. Al-Jinn 72: Ayat 8)

 وَّاَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَا عِدَ لِلسَّمْعِ ۗ فَمَنْ يَّسْتَمِعِ الْاٰ نَ يَجِدْ لَهٗ شِهَا بًا رَّصَدًا ۙ 

wa annaa kunnaa naq'udu min-haa maqoo'ida lis-sam', fa may yastami'il-aana yajid lahuu syihaabar roshodaa.

 "dan sesungguhnya kami (jin) dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mencuri dengar (berita-beritanya). Tetapi sekarang siapa (mencoba) mencuri dengar (seperti itu) pasti akan menjumpai panah-panah api yang mengintai (untuk membakarnya)." (QS. Al-Jinn 72: Ayat 9)

 وَّاَنَّا لَا نَدْرِيْۤ اَشَرٌّ اُرِيْدَ بِمَنْ فِى الْاَ رْضِ اَمْ اَرَا دَ بِهِمْ رَبُّهُمْ رَشَدًا ۙ 

wa annaa laa nadriii asyarrun uriida biman fil-ardhi am arooda bihim robbuhum rosyadaa.

"Dan sesungguhnya kami (jin) tidak mengetahui (adanya penjagaan itu) apakah keburukan yang dikehendaki orang yang di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan baginya." (QS. Al-Jinn 72: Ayat 10)

Silahkan di amalkan dan di hafalkan juga di baca setiap hari, lebih bagus di baca setiap malam, demikian semoga bermanfaat

Musahabah kubro

Musahabah adalah perenungan, yaitu merenungi segala masalah yang menimpa, dan disini admin memberikan sebuah cara yang sangat praktis yang inti tujuanya sebagai pembersihan dan perubahan hidup yaitu

Mengefaluasi amal
Pembersihan  rohani yang selama ini terkontaminasi dengan hal buruk
Memberikan kesejukan batin
Mendekatkan diri kepada Tuhan
Taubatan nasuha
Taqarrup kepada Allah

Sedangkan fadilahnya insyaa Allah:

Untuk membersihkan aura negative
Membuang prana kotor (hawa hawa negative dalam tubuh)
Membuang sial, sebal dan apes
Membuang sengkolo (rintangan hidup)
Mebuang karma hitam (kutukan)
Membuka pintu rizki yang halal dan berkah dari Allah
Meningkatkan kesadaran diri
Meningkatkan iman dan takwa
Merubah hidup menjadi ke lebih baik
Sebagai media mempercepat terkabulnya hajad
Dll

Tentunya akan dapat di rasakan setelah melakukan musahabah berikut, baca dengan teliti dan ingat ingat tata caranya agar tidak lupa urut urutanya.

Tata cara melakukan musahabah kubro:
1. Bersuci (wudlu) memakai pakaian yang bersih dan suci
2. Shalat 2 rakaat (ini tidak wajib, boleh di lakukan juga boleh tidak)
3. Duduk bersila
4. Endapkan fikiran dan tutup semua panca indra
5. Ambil nafas lewat hidung (tarik nafas)
6. Di saat tarik nafas dalam hati mengucap “Allooooh…”
7. Bersamaan menyebut Allooh dan tarik nafas, simpan nafas di cakra pusar ( perut bawah antara kemaluan dan pusar)
8. Dan bersamaan tahan nafas di cakra pusar sambil niat “melakukan musahabah kubro)
9. Setelah terasa mantab lalu linerkan nafas (kendurkan nafas)

Pada saat liner yang harus di lakukan adalah:

1. Batin memerintahkan telinga untuk hening mendengarkan suara hati kurang lebih 3 menit
2. Setelah itu ingatlah semua dosa dosa yang pernah di lakukan, baik dosa kepada Allah, orang tua, saudara, anak, pasangan, tetangga, sanak saudara, guru dan orang yang pernah di jahati
3. Kemudian dengan jujur kita mengakuinya di hadapan Allah bahwa selama ini telah banyak berbuat dosa.
4. Kemudian dengan penuh rendah hati, tawadhu, kusyu dan tadzamu, memohon kepada Allah dengan menyesalinya sambil dalam hati menyebut “Astaghfirullahal ‘aadziim” sebanyak mungkin.
5. Di tengah menangis, berjanji tidak akan mengulangi berbuat dosa lagi,dan berjanji akan menghiasi hidup dengan perbuatan perbuatan yang baik.
6. Ingatlah kita hidup di dunia ini hanyalah sementara saja, bayangkan jika sewaktu waktu Malaikat Maut menjemput, padahal kita masih berlumuran dosa, bayangkan bagaimana pedihnya siksa kubur, peristiwa Yaumul Qiyyamah, berkumpul dipadang Mahsyar, dan kita ternyata memiliki banyak dosa, terpleset ke jurang Neraka ketika melewati Syirotol Mustaqiim yang mengerikan, bayangkan jika di Adzab dalam Neraka yang mendidih tersebut, pada sa’at seperti itu kita pasti takut kepada Allah dan kita akan menangis histeris.
7. Jika sudah dapat menangis histeris kemudian ahiri dengan mengucapkan “Laa Ilaaha Illaallah” sebanyak ,mungkin dan ahiri dengan Alfatihah.

Demikian tata cara musahabah diri, sehingga dapat menjadikan hidup ke lebih baik, dan rasakan kesejukan batin setelah proses di atas berhasil.